Trading dengan Grafik Berpola Double Bottom
JAVAFX- Dalam ulasan berikut ini, Kami akan menyajikan uraian mengenai trading dengan grafik berpola double bottom. Grafik berpola double bottom merupakan satu sinyal pembalikan naik (bullish reversal) dan menjadi favorit para trader.
Namun sebelum menentukan untuk masuk posisi trading, kita mesti mengenali dulu bagaimana grafik berpola double bottom terbentuk, sehingga dapat dijadikan momentum yang akurat saat trading di pasar forex
Apakah Grafik Berpola Double Bottom itu?
Grafik berpola double bottom adalah sinyal kuat untuk terjadinya pembalikan naik ketika tren harga menurun sudah berakhir. Pola double bottom terjadi ketika terbentuk keseimbangan atau hampir seimbang antara dua titik low yang berlangsung selama tren menurun, bahkan bisa jadi yang lainnya membentuk pola lower low (low yang lebih rendah)
Gagasan dibalik pola double bottom tersebut adalah kegagalan untuk menciptakan low yang lebih rendah lainnya, sehingga dipandang sebagai sinyal bahwa momentum tren (menurun) sudah berakhir. Low pertama dari pola ini menjadi support yang menjadi syarat bagi low berikutnya sehingga keduanya menjadi sinyal kuat bagi landasan harga memantul (naik)
Sebagaimana Anda lihat dari gambar di atas, garis horizontal kedua, juga ditarik pada puncak tengah. Ini contoh titik tembus tradisional dari grafik berpola double bottom.
Untuk menentukan target profit, Anda mesti mengukur dari garis support menuju puncak tengah (atau garis tembus). Lalu ukuran tersebut diduplikasi ke atas, mulai dari level yang ditembus.
Catatan: Contoh di atas bukan versi dari pola ascending atau descending, tidak juga seperti pola head and shoulder. Yang jelas semua level yang penting bagi Anda (selain dari garis tren utama) akan tergambar hanya secara horizontal
Entri
Mulai dengan standar bagaimana trading double bottom, entri harus dilakukan setelah harga tembus dari breakout line. Kebanyakan trader memilih menunggu candlestick di tutup di atas breakout line (garis merah putus-putus yang menyambung level-level high dari pola double bottom) untuk masuk posisi. Stop loss ditempatkan beberapa pip di bawah low sekarang
Catatan: Sebagaimana pada contoh di bawah, penantian untuk candlestick yang ditutup di atas breakout line akan menihilkan kesempatan. Seringkali harga berbalik lagi (pullback) mencium breakout line, tetapi pada kasus di bawah tidak terjadi.
Dari aspek manajemen resiko, teknik tradisional di bawah memicu rasio rugi:laba yang terlalu besar
Sebagai alternative, kami tawarkan teknik yang lebih agresif dengan scenario resiko yang lebih kecil ketimbang cara yang pertama di atas. Aplikasi dari teknik ini adalah Anda menunggu satu candlestick di buka dan ditutup di atas garis tren menurun miring (garis putus-putus warna biru) . Jika terjadi, Anda masuk posisi pada saat opening candlestick berikutnya (seperti contoh di bawah) . Stop loss ditempatkan di bawah level low saat ini.
Jika Anda menggunakan teknik tersebut, metode menggeser stop loss pada titik impas sebelum harga naik dan menembus breakout line adalah sangat bijaksana. Dan breakout line seringkali menjadi resisten, sehingga bijaksana jika stop loss Anda digeser pada titik impas, selama trading Anda mempunyai sedikit ruang untuk bernafas
.
Teknik berikutnya yang paliang menguntungkan dengan resiko lebih rendah adalah seperti contoh di atas. Anda menanti grafik berpola double bottom terbentuk, lantas, kita deteksi satu candlestick yang punya sinyal pembalikan naik (bullish reversal), semisal bullish engulfing seperti contoh di atas, lalu entri posisi pada opening candlestick berikutnya (setelah candlestick berpola bullish engulfing).
Kesimpulan:
Grafik berpola double bottom adalah bagian dari sinyal pembalikan harga naik (bullish reversal) dan terbentuk setelah tren menurun yang tajam berakhir.
Komposisi dari double bottom adalah ketika level low kedua seimbang atau hampir seimbang dengan level low pertama. Teknik tradisional ketika memasuki trading adalah pada saat garis tren atas (ditarik dari kumpulan level high candlestick yang membentuk zona level low kedua—disebut juga dengan breakout line). Lalu menempatkan order limit buy stop beberapa pip di atas breakout line.
Atau bisa juga dengan menempatkan order limit buy beberapa pip di atas breakout line dengan asumsi harga berbalik sementara sebelum melejit naik.
Teknik kedua yang lebih agresif adalah setelah kumpulan candlestick membentuk double bottom, taris garis tren miring dari arah kiri grafik hingga dijadikan acuan untuk breakout line. Tunggu candle berikutnya ditutup dan dibuka diatas breakout line dan masuk posisi saat opening candle kedua.
Strategi trading yang lebih optimal dari aspek rasio rugi:laba adalah dengan menunggu munculnya satu candlestick yang memiliki karakter sebagai sinyal bullish reversal, semisal hammer atau bullish engulfing dan pada opening candle berikutnya kita entri buy dengan target minimal pada level breakout line.
Penempatan stop loss di bawah level low saat ini, dengan scenario target profit bisa menerapkan rasio rugi: laba, atau dengan menggeser stop loss pada titik impas terlebih dulu, lantas menggeser stop loss berikutnya pada setiap beberapa pip di bawah rangkaian higher lows (level-level low yang lebih tinggi) yang baru