Trading dengan Candlestick Berpola Hammer
Berminatkah trading dengan candlestick berpola hammer? Beragam candlestick berpola pin bar, seperti shooting star dan hammer, adalah sangat bagus untuk trading yang bertumpu pada gerak harga (price action) . Bagaimanakah trading untuk meraih profit dengan menggunakan candlestick berformasi hammer ?
Secara sekilas, pola hammer berlawanan dengan pola shooting star. Di bawah akan dijelaskan mengenai trading dengan pola hammer yang tepat dan ditambah dengan pemahaman yang agak mendalam bagaimana trading dengan kedua formasi pin bar
Apakah Candlestick Berpola Hammer itu?
Formasi hammer adalah sebuah candlestick Jepang yang terdiri dari ekor panjang di bawah dengan badan (candle) relatif kecil pada atau mendekati puncak dari panjang candlestick. Bayangan/ekor candle setidaknya harus 2 x dari panjang badan candlestick. Warna badan candle (bearish atau bullish) tidak masalah, dan harus mempunyai ekor/ shadow kecil di atasnya
Sebagaimana shooting star, hammer adalah formasi candlestick reversal. Candlestick hammer harus ditransaksikan dalam konteks pasar atau tren; contohnya formasi hammer yang tepat hanya terjadi setelah pasar sedang menurun . Coba trading dengan atau shooting star dari pasar netral/ ranging adalah cara terbaik untuk kehilangan uang Anda
Entri
Gambar di bawah merupakan contoh bagus bagaimana trading dengan menggunakan candlestick berpola hammer yang sangat menguntungkan. Sinyal hammer diikuti oleh pergerakan harga yang mengesankan. Hammer yang terbentuk pada pasangan mata uang AUDUSD tersebut terjadi pada kerangka waktu Daily. Sebagaimana terlihat, harga berbalik secara agresif setelah formasi hammer terbentuk
Tip: Ingatkah atas entri 50% yang telah diulas pada trading menggunakan candlestick berpola shooting star (bearish pinbar)? Teknik tersebut juga bisa diterapkan pada hammer, sebagaimana terlihat di atas
Contoh di atas menunjukkan entri beli pada titik 50% dari panjang badan candlestick yang berpola hammer. Dengan resiko stop loss sebesar 80 pip (yang dipasang 1 pip di bawah level low dari hammer). Ayunan harga telah bergerak sekitar 828 pip dari entri beli semula dan bisa lebih jauh.
Untuk strategi menggeser stop loss sambil membiarkan harga terus bergerak, bisa digunakan dengan cara seperti tersaji pada gambar di bawah ini:
Setelah stop loss digeser pada titik impas (break even point), maka trading menjadi bebas. Setiap harga naik dan membuat tren baru yang lebih tinggi maka geser stop loss sedikit di bawah level low terakhir yang lebih tinggi (higher low)
Kesimpulan
Setelah ulasan singkat mengenai trading dengan candlestick berpola hammer, maka beberapa hal mesti dicermati; bahwa candlestick formasi hammer adalah sinyal pembalikan naik (bullish reversal) dan berlaku saat menyentuh area support.
Aplikasi sinyal hammer bisa berlaku pada kerangka waktu yang lebih pendek misalnya 5 menit dan atau 15 menit bagi mereka yang berkarakter scalper
Untuk intraday trader, kerangka waktu 1 jam hingga 4 jam mungkin bisa menjadi opsi efektif saat trading dengan formasi hammer. Dan bagi swing trader, kerangka waktu (time frame) Daily hingga Monthly menjadi pilihan yang pas saat trading menggunakan sinyal hammer
Strategi entri bisa menggunakan dua cara, yaitu pada saat harga menurun dan menyentuh level support, timbul formasi hammer maka trader langsung entri pada open candlestick berikutnya dengan stop loss ditempatkan beberapa pip di bawah level low candlestick berpola hammer
Yang kedua, dengan menerapkan sistem entri pada level 50% dari panjang badan candlestick berpola hammer dengan menggunakan order limit buy dan stop loss beberapa pip di bawah level low hammer atau pun di bawah level low candlestick lainnya yang sekaligus merupakan level low saat ini