Belajar Indikator Bollinger Bands
Gambaran Umum
Bollinger Bands mulai dikembangkan pada awal 1980-an oleh John Bollinger, sebagai model adaptasi dari Keltner Bands dan mirip dengan Donchian channel. Pada prinsipnya Bollinger Bands merupakan interval kurva yang melekat pada grafik harga.
Bollinger Bands memanfaatkan tiga kurva:
- N-periode SMA di tengah .
- Band di atas yang merupakan n-period SMA ditambah dengan K standar deviasi,dimana K adalah konstanta.
- Band di bawah yang merupakan n-periode SMA dikurangi K standar deviasi, dimana K adalah konstanta.
Interpretasi
Karena standar deviasi adalah ukuran volatilitas, dua band akan berkontraksi saat volatilitas rendah dan mengembang ketika volatilitas tinggi.
Ketika kurva harga menyentuh atau melanggar upper band, maka berpotensi sebagai sinyal jual, karena diyakini bahwa mata uang berada dalam kondisi overbought (jenuh beli). Ketika kurva harga menyentuh atau melanggar band yang lebih rendah ini, maka berpotensi sebagai sinyal beli, karena diyakini bahwa mata uang tersebut berada dalam kondisi oversold (jenuh jual).
Bollinger band biasanya ditetapkan untuk dua standar deviasi jauh (atas dan bawah) dari SMA.
Terdapat 4 tahap atau fase untuk mendeteksi Gerakan Bollinger Band yang mesti kita pahami dalam menganalisa pergerakan harga forex, sehingga kita bisa menetapkan strategi yang akan digunakan pada setiap kondisi/fase, yaitu :
- Fase Normal
- Fase Persiapan Break
- Fase Break
- Fase Normalisasi Pasca Break
Fase Normal
Fase Bollinger band normal diidentifikasi dengan pita band yang cenderung relatif sama dalam suatu time frame dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Dalam fase ini, bollinger band biasanya cenderung mendatar kendati tidak menyempit (kontraksi) atau miring selaras tren dengan derajat kemiringan di bawah 45 derajat.
Pada fase bollinger band normal, pergerakan harga forex biasanya bolak-balik di antara pita upper band dan lower band. Artinya, ketika harga menyentuh pita upper atau pun lower, maka harga akan kembali ke pita tengah (middle band).
Strategi untuk Bollinger Bands dalam Fase Normal
Strategi yang cocok untuk bollinger band dalam fase normal adalah scalping. Yaitu trader bisa menempatkan limit buy pada lower band dan limit sell pada upper band
Fase Persiapan Break
Pada fase ini, bollinger bands ditandai dengan kecenderungan menyempit (kontraksi) atau bisa juga mendatar. Kondisi tersebut bisa disebabkan faktor menurunnya minat trader untuk bertransaksi atau bisa jadi para sellers dan buyers sedang menunggu momentum.
Strategi untuk Bollinger Bands dalam Fase Persiapan Break
Strategi yang pas untuk kondisi bollinger bands dalam fase persiapan break adalah strategi traping (jebakan). Yang harus diperhatikan adalah candlestick tertinggi dan terendah yang berada di dalam area bollinger bands yang sedang kontraksi. Trader bisa menerapkan limit sell stop pada candlestick terendah dan limit buy stop pada candlestick tertinggi sekaligus dan stop loss ditempatkan pada posisi kebalikannya.
Fase Break
Bollinger Bands dalam fase break ditandai dengan pita atas (upper band) dan pita bawah (lower band) melebar dan saling menjauh. Kondisi tersebut disebabkan oleh order yang terus meningkat, sehingga mendorong pasar bergerak lebih intens dengan volume yang juga meningkat . Pada fase break ini, sangat sulit terjadi pembalikan arah tren secara normal, kecuali terjadi konvergen.
Strategi untuk Bollinger Bands dalam Fase Break
Strategi trading yang tepat untuk bollinger bands dalam fase break adalah strategi break out. Kita menunggu apakah terjadi break out pada upper band atau lower band. Jika terjadi pada upper band, maka posisi buy on dip harus segera dilakukan.
Sebaliknya, jika terjadi break out pada lower band, sell on rally juga mesti dieksekusi segera.
Fase Normalisasi Pasca Break
Fase bollinger bands pasca break menuju normal artinya pasar sedang mencari titik keseimbangan dan pengujian tren. Artinya kekuatan tren naik atau turun sedang benar-benar diuji
Bollinger bands pada kondisi ini ditandai dengan pita band bergerak searah selaras dengan tren yang telah terbentuk. Implikasinya grafik akan terlihat mendatar atau membentuk pola wedges (garis warna biru muda). Jika berlangsung kondisi seperti ini, sebaiknya jangan masuk posisi dan lebih bijaksana untuk menunggu sampai muncul sinyal selanjutnya
Itulah cara membaca bollinger bands , yang pada awalnya berfungsi untuk mengukur keramaian pasar. Dalam perkembangannya seorang trader bisa menentukan arah market selanjutnya dari hanya membaca bollinger bands seperti di atas.