Pengaruh Inflasi Terhadap Ekonomi dan Pergerakan Mata Uang

by / Thursday, 28 June 2018 / Published in Forex Articles, Forex Trading

Banyak orang bertanya sejauh manakah inflasi dapat mempengaruhi pergerakan mata uang atau sebesar apa dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Yang perlu kita tahu bahwa Inflasi adalah kecendrungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung terus menerus. Jadi jika inflasi meningkat, maka barang dan jasa dalam negeri akan mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang.

Penyebab Inflasi adalah :

  1. Meningkatnya jumlah uang yang beredar
    Jika jumlah barang tetap dan uang beredar bertambah dua kali lipat maka harga akan naik.
  2. Inflasi karna kenaikan permintaan
    Peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa dapat terjadi karna meningkatnya belanja Pemerintah/swasta, baik permintaan barang untuk di export dll) selain itu juga dapat di sebabkan oleh kenaikan permintaan masyarakat (aggregate Demand) yg  mengakibatkan harga2 naik karna penawaran tetap.
  3. Inflasi karena Biaya Produksi (Cost Pull Inflation)
    Kenaikan biaya produksi dapat terjadi karena kenaikan harga2 bahan baku.

Berdasarkan tingkatan, inflasi dapat dibedakan :

  1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
  2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
  3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
  4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Dampak Inflasi :

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, sehingga mampu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.

Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga. Alhasil, hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Hiperinflasi menyebabkan mata uang menjadi melemah karena baik investor atau masyarakat akan melarikan dana mereka ke Save Havens seperti Yen, CHF dan Emas.

Contohnya :

Tahun 1998 hiperinflasi di Asia Tenggara membuat beberapa negara Asia Tenggara membeli Dolar AS.

Tahun 2008 hiperinflasi Amerika yang merambat ke Eropa membuat beberapa negara membeli Emas.

 

 

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.

TOP