Sekilas Tentang Analisa Berdasarkan Pada “Multiple Time Frame”
Jika menggunakan kombinasi indikator teknikal bisa membantuk konfirmasi pergerakan harga dan memfilter sinyal palsu, kebanyakan trader memilih untuk menerapkan analisa berdasarkan pada multi time frame sebagai konfirmasi tambahan.
Secara sederhana, metode ini melibatkan penampakan pairs mata uang dalam beragam time-frame (kerangka-waktu), dari yang pendek 15 menit hingga jangka panjang dalam grafik daily atau weekly Alasan dibalik pendekatan ini adalah bahwa tren akan lebih jelas dalam kerangka-waktu yang lebih panjang. Sementara, sebagian sinyal pembalikan atau level potensial untuk entri posisi lebih jelas pada kerangka waktu yang lebih pendek.
Berdasarkan alasan tersebut, maka akan menolong seorang trader “dengan dua mata burung” saat menyimak pergerakan harga, lantas men-zoom nya pada level-level untuk ketepatan entri maupun exit posisi saat trading
Pada contoh di bawah ini, mata uang pada grafik Weekly menunjukan tren yang lebih jelas, namun sangat sulit untuk menentukan titik entri secara tepat untuk posisi beli berdasarkan grafik tersebut.
Dengan cara men-zoom pada kerangka waktu 1 jam (hourly) untuk mata uang yang sama, dapat membantu dalam menetapkan kemungkinan titik acuan fibonacci retracement atau breakouts dari level-level kritis, yang akan mengkonfirmasikan bahwa tren yang sedang terbentuk akan terus berlangsung . Tidak ada aturan tertentu mengenai kerangka waktu mana yang semestinya diamati, karena Anda mesti menentukannya berdasarkan gaya trading atau apa yang efektif bagi Anda
Jika Anda seorang trader bergaya swing, Anda mungkin akan lebih nyaman dengan menyimak grafik Daily dan grafik 4 jam. Jika Anda bergaya scalper, Anda mungkin hanya memerlukan grafik 1 jam, lantas men-zoomnya pada kerangka waktu 15 menit.
Sebagian trader berpendapat gerak harga lewat kerangka waktu yang lebih panjang terlalu lambat dibandingkan kerangka waktu yang lebih pendek dengan alasan bisa menentukan entri posisi dengan stop loss yang lebih ketat. Sementara sebagian trader tidak terlalu nyaman dengan pergerakan harga yang cepat pada grafik menit, maka mereka lebih memilih dengan berdasarkan pada grafik dengan jangka waktu yang lebih panjang dan menahan posisi trading selama beberapa hari atau pekan.
Tentu saja terdapat beberapa manfaat atau tidak untuk memfokuskan pada kerangka waktu tertentu . Misalnya, kegunaan dari tetap bertahan pada grafik yang lebih panjang adalah memberi keleluasaan bagi trader untuk menjaga agar tetap objektif tanpa harus terus menatap monitor dan mengeceknya setiap saat. Kerugian pendekatan grafik jangka panjang adalah minimnya sinyal untuk transaksi
Di sisi lain, manfaat dari menyimak grafik berjangka pendek adalah trader dapat membidik beberapa peluang transaksi dengan sangat sering. Namun, transaksi yang terlalu sering juga bisa beresiko terhadap modal.
Hal tersebut perlu bagi trader untuk bisa fleksibel dan mampu merubah bias dengan cepat. Faktor lain yang mesti dipertimbangkan, bagian dari gaya trading, adalah ketika memutuskan kerangka waktu mana yang akan dijadikan patokan untuk trading yang mesti diselaraskan dengan modal.
Trading dengan menggunakan grafik berjangka waktu lebih pendek biasanya memerlukan modal yang lebih kecil, sementara aplikasi grafik berjangka waktu panjang biasanya untuk modal yang besar demi menghindari margin call